Gayatri akhirnya telah memutuskan. Untung saja ke mana - mana ia selalu bawa masker. Ia langsung menyeringai sembari menatap Brasta yang sudah jalan cukup jauh di depan. Sembari tangannya merogoh ke dalam tas, mengambil masker bekal dari rumahnya. Masker yang akhirnya ada gunanya juga. Gayatri langsung memasang maskernya itu, dan bergegas mengikuti Brasta lagi. Tepat sekali, ketika Gayatri berhasil mengejar Brasta, pintu elevator sedang terbuka. Brasta sudah berada di dalam sana. Gayatri pun langsung menyusul masuk, sebelum pintu elevator kembali tertutup, dan ia ketinggalan jejak. Jantung Gayatri rasanya berdebar - debar. Tapi ia cuek saja. Berusaha cuek lebih tepatnya. Takut jika saja Brasta langsung mengenalinya -- meski pun ia memang pakai masker, sih. Tapi kan tidak menutup kemungk