Ada kalanya Brasta bersyukur dengan kemampuannya. Namun itu sangat lah jarang. Dibandingkan dengan ketika dirinya sangat membenci kemampuan itu. Seperti contohnya, saat sekarang ini. Astaga ... ia seharusnya sudah terbiasa dengan dirinya yang seperti ini. Tapi rasanya sangat sulit. Hingga ketika ia bertemu dengan sosok - sosok baru, yang bentuknya kelewat absurd, ia pun akan sangat terkejut karenanya. Sosok itu terlihat sama persis dengan apa yang sudah Angkasa ceritakan. Wanita bergaun putih Kumal dan kotor, rambutnya sangat panjang hingga ke lantai, dan sangat besar, serta berantakan. Wajahnya hancur dengan kedua mata yang hendak lepas dari ototnya. Senyumnya begitu lebar, bermula dari ujung telinga kiri hingga telinga kanan. Dan terjadi sebuah klimaks, ketika ia memutar kepalanya. Per