Slice 64

1763 Kata

Angkasa pun akhirnya benar - benar mendial nomor sang ibu. Ketika pemuda itu meletakkan tangan di telinga, dan nada tunggu terdengar, di saat itu pula, Aksara langsung bergegas pergi sana dari sana. Lebih baik ia tidak mendengar obrolan apa pun antara Angkasa dan Alya sama sekali. Dari pada ia malah terbakar api cemburu seperti yang sudah - sudah. Angkasa hanya menatap adiknya itu melenggang pergi, sementara ia masih fokus mendengar nada tunggu. Dan kemudian nada tunggu bersambut dengan suara lembut Alya. Angkasa langsung tersenyum mendengar suara ibunya itu. "Assalamualaikum, Sayang ... Ya Allah ... gimana, Sayang? Kamu baik-baik saja, kan? Kata Aksara tadi kamu sudah cerita tentang banyak hal? Cerita apa Sayang? Aksara nggak mau cerita ke Mama. Katanya suruh langsung tanya ke kamu aja

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN