Chapter1

1381 Kata
Happy Reading ! _________________________ Mama.. " Jeani, ngapain disini?" tanya Javier, yang berjalan ke mamanya dengan wajah mengantuknya.. " bagus kalau kamu sudah bangun!! " kita harus bicara!!" kata Ny. Lauder.. Seketika itu, mengantuk Javier hilang. Dan dia juga baru sadar kalau ada cewek lain disini, cewek yang tidak dia kenal. Nada tegas Ny. Lauder, ibu kandung dari Javier dan Jeani sangat menakutkan, Javier tahu kalau pasti ada masalah, sehingga membuat mamanya berubah tegas. " Jav.. Kemudian menyalakan televisi, dan terlihatlah berita utama Javier Junior Lauder, pengausaha jenius yang terlihat memasuki salah satu Apartemen mewah dengan seorang gadis. Walaupun terlihat buram, dan terkesan kabur tapi tetap saja Ariel tahu itu dia yang memapah Javier masuk ke dalam penthouse milik Javier. Melihat itu, Ariel menepuk jidatnya. " astaga.. " itu aku.. " aku bisa masuk Tv.." bisik Ariel, yang kaget.. Dia merasa bodoh, karena tidak hati hati. Padahal dia tahu sendiri kalau Javier itu adalah selebritis dunia bisnis. Apapun yang dia lakukan, tetap saja paparazi pasti mengikutinya. Dan karena kekurang hati hatinya, dia harus masuk televisi. " kenapa gue bisa begitu bodoh!!" bathin Ariel, yang masih menatap layar televisi. Berita itu mempertanyakan siapa wanita yang bersama dengan Javier, karena kehidupan pribadi Javier tidak pernah tercium publik, bahkan mereka tidak tahu siapa pasangan Javier, yang mereka tahu Javier adalah playboy. " siapa wanita itu? " bahkan tadi malam aku begitu mabuk, sampai tidak tahu siapa wanita yang ikut masuk ke dalam penthouse.." kata Javier, yang masih bingung dengan berita yang di tayangkan. Javier menatap mamanya dan Jeani, sedangkan orang yang di tatap menatap Ariel yang berdiri di sebelah Jeani. Sehingga Javier menatap perempuan atau Ariel, dia tidak mengenal wanita itu, dan dia heran kenapa wanita yang terlihat sangat biasa ini yang menemani dia masuk ke dalam penthouse. " iya kak.. " betul, wanita yang bersama kamu itu adalah Ariel.. " dia sahabatku.." jawab Jeani. " lalu.. " jadi tadi malam aku dapat info, kalau kakak mabuk berat. Makanya aku putuskan jemput kakak, dan minta Ariel menemani aku ke klub. Awalnya sih aku ingin mengantar kakak sampai penthouse, cuma karena janji ketemu klien makanya aku minta Ariel mengantar sendiri ke penthouse tanpa aku..." jawab Jeani, " tapi kita me.. " Tidak kak, sama sekali tidak." jawab Ariel, yang tahu arah pembicaraan Javier. " lalu ngapain kamu disini?" tanya Javier, " hm itu... " tadi malam aku tidak bisa membuka pintu depan, makanya aku menginap disini. Tapi tenang saja aku tidur di ruang tamu." jelas Ariel.. " lalu bagaimana Javier? kamu harus menyelesaikan masalah ini.. " berita kamu dimana mana, cuma karena kebodohanmu. Mama kan sudah bilang, berhenti melakukan kebiasaan buruk.. " tapi kamu tetap saja melakukan, lalu sekarang lihat akibatnya.. " kalau kamu tidak mabuk, tidak perlu Ariel mengantarmu, dan berita ini tidak perlu tersebar.." kata Ny. Lauder marah.. " ma.. " mama tidak akan menutupi dari papamu, mama kali ini tidak akan membantumu. biarkan papamu tahu, dan kita lihat apa yang akan dia lakukan." kata Ny. Lauder final. " mama, kali ini Javier janji tidak akan melakukannya. Tapi tolong mama kali ini saja, mama.. " tidak Javier.. " kamu sudah dewasa, jadi selesaikan masalahmu." kata Ny. Lauder. " Lebih baik aku pulang.. " Kata Ariel, pamit.. " Biar aku antar.. " Kan kamu harus mengambil mobilmu di klub.. " Kata Jeani. " tidak perlu Jean, mobil ku ada disini.. " Kata Ariel " tadi malam, aku memakai mobil milikku mengantar kakakmu.. " justru mobil kakakmu ketinggalan di klub.." sambung Ariel. " dan aku rasa kakamu harus segera mengambilnya.." kata Ariel, menatap Javier. " tante, aku pamit pulang dulu.." kata Ariel Kemudian Ny. Lauder memeluk Ariel, lalu mencium pipi kanan dan kiri. Setelah itu Ariel pergi, jujur saja Ariel tidak mau berurusan dengan kakak tertua keluarga Lauder, dia beruntung wajahnya tidak terekspos media, jadi tidak ada yang mengganggu hidupnya. Jeani mengantar Ariel ke parkiran, memasuki lift turun ke basemant. Terlihat beberapa paparazi dan wartawa sudah menunggu di luar parkiran untuk bertemu dengan Javier. " Kamu pulang mandi, lalu kita ketemu di kantor.. " Sepagi ini? " Iya sepagi ini Ariel." Jawab Jeani. " kamu tidak ingat kita ada jadwal pemotretan di luar ruangan.." Sambung Jeani lagi. " Sorry aku lupa, ya sudah dalam setengah jam, aku pasti sudah sampai di kantor. " Kata Ariel, " Oke, aku tunggu di kantor." Kata Jeani, " Oiya Ariel, kamu tidak perlu pikiran masalah gosip itu, biar nanti jadi urusan kak Javier." Kata Jeani lagi. " Tidak di pikirin, aku cuma bersyukur saja wajahku tidak terekspos.." Kata Ariel, lalu masuk ke dalam mobilnya. Lalu Ariel meninggalkan Jeani, dan mereka tidak tahu bahwa semua yang terjadi sudah ada yang melihat dan memperhatikan mereka berdua. Bahkan sampai mobil Ariel keluar dari penthouse itu, mobil Ariel tetap diikuti. ___________________ Ariel sudah sampai di kantor, tadi Jeani menghubungi dia kalau sebelum pemotretan, ada pertemuan yang harus dia hadiri sebagai salah satu fotografer. " Astaga.. " Aku patah hati.." Sedih salah satu cewek, di meja resepsionis.. Ariel yang melihat itu, langsung menghampiri meja itu. " Kamu kenapa?" Tanya Ariel, yang berdiri depan meja resepsionis. " Selamat pagi nona Ariel!" Sapa kedua cewe di meja resepsionis. " Selamat pagi!" Jawab Ariel " Lalu jawabannya.." Kata Ariel, yang menunggu jawaban.. " Ini nona, kita berdua baca artikel tentang pak Javier, saudara nona Jeani.. " Iya nona, banyak yang patah hati karena dia sudah memiliki kekasih.. " Aku yakin kekasihnya pasti cantik.. Ariel tersenyum, dia merasa lucu dengan perkataan kedua cewek itu. 'Cantik', kata itu yang membuat dia tersenyum. " Kalau mereka tahu siapa orang yang mereka bilang kekasih Javier, pasti mereka kecewa.. " Ya karena cewek yang dikatakan kekasihnya, adalah cewek jelek, tomboy, dan biasa saja.. " Pikir Ariel. " Lihat kan, nona Ariel saja tersenyum karena kamu patah hati.. " Memang kenapa? Ada yang salah? " Iyalah salah, memangnya kamu siapanya pak Javier, pacar juga bukan.. " Aku kan salah satu penggemarnya pak Javier.. " Ya sudah kalian lanjutkan ya.." Kata Ariel, lalu berjalan masuk ke dalam lift. Karena Jeani sudah menelpon dia, tapi Ariel tidak berminat untuk menjawabnya. Jeani ternyata sudah menunggu di depan lift, saat pintu lift terbuka dan Ariel keluar, Jeani segera menyapa sahabatnya itu. " Kamu kemana saja? Aku sudah menunggu kamu dari tadi.." Tanya Jeani. " Memangnya ada yang penting? Bukanya rapat 1 jam lagi.. " Jawab Ariel, yang melihat jam tangannya. " Kita ke ruangan ku dulu!!" Ajak Jeani, memegang tangan Ariel, dan menarik Ariel masuk ke dalam lift. Di dalam lift, Jeani tidak berbicara sedikit pun. Dia terlihat berpikir sesuatu, Ariel lebih memilih diam. Ariel memang tahu kalau sahabatnya itu sedang berpikir sesuatu, pasti ada masalah atau beban yang nantinya dia akan tahu. Jadi Ariel akan menunggu sahabatnya bicara.. Ting.. Pintu lift terbuka, langsung Jeani berjalan menuju ke ruangannya, diikuti oleh Ariel di belakangnya. Segera Jeani membuka layar IPadnya, dan menunjukkan kepada Ariel. Ternyata kekasih pangeran dari Lauder Company adalah seorang fotografer di majalah mode yang di miliki oleh adiknya.. Kekasih Javier, adalah karyawan dia sendiri, dia pekerja sebagai fotografer.. Kekasih Javier berinisial AP, seorang fotografer yang namanya cukup terkenal di kalangan majalah mode.. " Astaga Jeani.. " Ini sama saja mereka tahu, siapa aku.." Kata Ariel, yang kaget dengan Artikel yang dia baca. " Bukan hanya itu Riel, wajah kamu juga sudah terpampang jelas di beberapa media gosip.. " Kata Jean. " Ha!!! " Iya sekarang kamu sudah jadi selebritis, tadi saja aku sudah di hubungi beberapa media perihal menanyakan tentang kamu." Kata Jeani. " What!!! " Lalu bagaimana dong Jeani? Aku tidak mau berurusan dengan mereka." Kata Ariel, yang jadi kepikiran dengan hidup dia yang nantinya banyak masalah. Tiba tiba ponsel Jeani berbunyi.. " Ya papa.. ".... " " Dia ada bersama aku.. " .... " Oke, setelah pemotretan kita ke rumah.. Kemudian telpon dimatikan.. " Riel, sebentar selesai pemotretan kita ke rumahku.. " Memang ada apa? Tumben kamu ajak aku rumahmu. " Tanya Ariel, bingung. " Papa dan mama mau bicara sama kamu, tentang gosip itu." Jawab Jeani. Walaupun Ariel mengangguk, tapi tetap saja jadi beban bagi Ariel. Karena kesalahan dia yang tidak hati hati, sehingga gosip ini terjadi. Harusnya dia tahu kalau orang yang dia antar ini, adalah selebritis dunia bisnis, dan karena itu harusnya dia tidak perlu mengantar Javier sampai masuk ke dalam Penthouse nya. " Hm... " Aku benar benar bodoh!!
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN