Shawn kembali menghempas hatinya. Dan yang bisa Namira lakukan hanyalah lari—menghindar. “Aduh..” Namira tersentak tatkala dirinya membentur sesuatu. “Eh maaf..” Namira mengangkat wajahnya dan ia temui seorang pria berdiri di depannya. Melihat Namira menangis, pria itu terlihat khawatir. “Are you oke?” tanya pria itu. Namira menggeleng pelan. “Maaf,” ia bergumam. Namira segera pergi. Ia tak ingin Shawn melihatnya. “Pak..” “Hah?” Rendra tersadar. Ada senyum tipis di sudut bibirnya. Rendra dan PA nya itu melanjutkan langkah. Ia berjalan menuju meja yang sudah ia reservasi. Saat sampai di dalam Rendra terkejut karena menemukan Shawn dan Pane. Ketiganya saling sapa. “Cuma berdua?” Shawn langsung menoleh ke samping kanannya. Ada tas Namira di sana. Dan Namira belum kembali d