"Sebenarnya apa mau kamu?" tanya Shawn menatap tepat ke manik mata Namira. "Saya udah bilang, saya mau memperjuangkan perasaan saya sama Bapak. Udah jelas saya mau Bapak." Shawn melangkah mundur. "Jangan main-main. Apa kamu sadar sama apa yang kamu bilang?" "Saya sadar dan saya nggak main-main, Pak. Saya udah bilang dari awal sama Bapak." "Ngapain kamu buang-buang masa muda kamu untuk hal nggak berguna kayak gini?" Namira tak memberikan respon. Ia pilih diam seolah memberikan Shawn waktu untuk bicara. "Kamu itu masih sangat muda. Dan kamu jelas tau saya punya hubungan sama Naomi." Namira tersenyum samar pada sang bos. "Hubungan? Iya, Pak. Saya sangat tau bagaimana hubungan Bapak sama Kak Naomi." Namira menekan setiap kalimatnya memberikan penegasan. "Terus kenapa masih mau