"Emm... Hmmm..." Nayla mencoba memberontak. Anggara mencoba membaringkan tubuhnya. Dengan penuh rasa amarah. Nayla menggunakan kedua kakinya, menendang perut Anggara hingga terpental ke lantai di bawah ranjang nya. "Nayla... Apa yang kamu lakukan?" bentak Anggara meringis menahan sakitnya. "Apa kataku, dasar mesùm." "Bukanya kamu istriku?" tanya Anggara. Dia mencoba berdiri. Meski punggungnya terasa sangat sakit. "Jangan menyentuhnya seenaknya. Sebelum kita menikah." "Oke.. Tapi, aku mau menikah beberapa hati ini. Cuma satu, keinginan aku.. Kita jangan kuliah di tempat yang sama. Jauh-jauhlah dariku." "Tidak masalah! Aku juga tidak mau dekat denganmu." tajam Nayla. "Kamu yakin?" "Iya..." Anggara mengerutkan alisnya. Dia segera meraih tangan Nayla, Tanpa banyak bicara. Anggar