Dalam hatinya Frank cekikikan, dia menahan tawanya melihat istrinya yang terus menyentuh bibirnya. Setiap melihat bibir itu ia selalu merasa tertarik dan ingin menciumnya lagi. Sepertinya nanti malam dia harus libur. "Frank menunduklah," ucap Viona. Frank menunduk hingga wajahnya sejajar dengan wajah Viona. Dengan tangan cantiknya, Viona memasangkan dasi di lehernya itu. Ingin rasanya dia mencium bibir Viona lagi karena rasanya sangat manis dan membuatnya ketagiha.b "Viona kau sangat cantik." Tanpa sadar Frank mengungkapkan isi hatinya. Deg Jantung Viona berdetak lebih kencang. Dia sangat gugup. "Frank kau bicara apa? sudahlah, cepat sarapan kau nanti akan telat." Viona mengusap kemeja yang menutupi perut kotak-kotaknya itu. "Sudah, ayo." Ajak Viona. Sepertinya ia sudah bisa bersika