~DUA PULUH LIMA~

1177 Kata

Acara makan malam antara Andrea, Nadien beserta ayahnya berjalan dengan lancar. Sedari tadi, ketiganya asyik membicarakan kesibukan masing-masing. Adam, Ayah Nadien masih seperti yang ada dalam ingatan Andrea. Ramah dan hangat. Mengingatkannya pada sosok Sang Ayah yang telah lama tiada. Memang pada saat kuliah, Andrea sangat dekat dengan Nadien dan Adam. Dan Adam bahkan sudah menganggap Andrea sebagai anaknya sendiri. Beliau sangat menyukai Andrea dari berbagai sisi. Kalem, bertanggung jawab, pekerja keras, dan mandiri. Beliau sangat bersyukur, pria sebaik Andrea ada di samping puterinya. "Jadi Nadien sudah benar-benar nggak bisa jadi dokter ya, Om?" Andrea. "Om sih terserah Nadien saja. Kalau dia masih ingin mengejar mimpinya yang sempat terhenti, ya silahkan! Om akan dukung." Adam. And

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN