Bab 22. Anakku

1811 Kata

Dengan segala hal yang bercokol di kepalaku dan hati yang tiba-tiba terasa sakit, aku masih tetap bisa mendengar meski sayup-sayup, Bhaga memanggil-manggil namaku dengan nada panik. "Ga, bawa aku pergi dari sini, please." Ujarku lemah. Bhaga terlihat bingung tapi dia tetap dengan sigap membantuku berdiri dan memapahku. Dia meminta kunci mobilku dan membantu aku duduk. Lalu kulihat gerakannya cepat masuk ke kursi pengemudi dan menyalakan mesinnya, terserah dia akan membawaku kemana yang penting meninggalkan rumah sakit ini. Aku udah gak kuat dan menutup wajahku dengan kedua tanganku, menangis. Kali ini aku udah gak peduli terlihat lemah atau apapun di depan Bhaga, toh kemarin-kemarin dia udah melihatnya lebih dari satu kali. Segala sisi emosiku tertumpah ruah dalam tangisan ini, rasa sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN