Nadhifa bangun terlebih dahulu, kamarnya sudah di sinari oleh matahari pagi. Dia menatap wajah Azzam yang sedang tertidur damai di sampingnya, suaminya itu berbaring menyamping dengan satu tangan memeluknya. Tadi subuh, sebelum shalat mereka langsung mandi besar. Tetapi setelah melaksanaan shalat subuh, Azzam tidak bisa menahan untuk tidak melakukannya lagi dan akhirnya mereka kembali tertidur di atas tempat tidur. Nadhifa tersenyum kecil mengingat kejadian tadi pagi, ia mengangkat tangannya untuk menelusuri wajah Azzam. Di mulai dari rahang, menuju bibir, hidung, mata lalu alis. “Alisnya lembut sekali,” ucap Nadhifa masih menyapukan tangannya di wajah Azzam. Saat tangan Nadhifa begerak untuk mengelus bulu mata Azzam, pria itu menangkap tangannya. Nadhifa terkisap lalu menarik tangann