Panas dan peluh, Tio memeluk tubuh polos tanpa sehelai benang yang berada di bawahnya dengan bemandikan keringat. Terkulai lemas dengan nafas berat dan d**a naik-turun, Tio melonggarkan sedikit pelukannya kepada gadis itu. Melihat raut wajah penuh peluh dan air mata, kedua matanya terpejam entah karena menahan rasa sakit atau lelah. Tio sendiri tidak tahu.. Yang ia tahu, malam ini Tio telah mengambil sesuatu yang paling berharga dari April. Sesuatu yang diberikan kepada dirinya dengan suka rela, harusnya Tio tersenyum penuh kemenangan setelah mendapatkan hal itu. Tapi sekarang ia merasa kasihan terhadap seorang gadis yang ternyata benar-benar masih perawan, April pasti merasakan sakit yang luar biasa. "Sakit?" Bisik Tio bertanya tepat di depan wajah gadis yang masih memejamkan kedua mat