Pilihan

1003 Kata

Semakin hari semakin membuat April merasa gundah, teman-temannya lebih memilih agar April meninggalkan Om Tio. Kedua orang tuanya pun pasti seperti itu, tapi entah mengapa April merasa berat pada Om Tio dari pada masa depannya sendiri. Katakanlah ia gadis yang bodoh, tapi April tidak bisa membohongi dirinya sendiri dan bersikap seolah ia tidak menginginkan Om Tio lagi. Dan seharusnya April sudah tahu bahwa kedua temannya itu pasti lebih memilih April untuk meninggalkan Om Tio. "Jadi, kamu belum mikir mau lanjut kemana?" Tanya Nita yang duduk di sebelahnya saat mereka menyaksikan pertandingan basket yang diadakan di sekolahnya. "Belum, aku sendiri masih bingung." Sahut April, Nita menghela nafas kasar seraya menggeleng lemah. "Hah! Nggak habis pikir ya sama kamu. Itu cowok udah nyakit

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN