42. Malam Terkutuk

1712 Kata

“Mira, Mira … cukup Mira!” pekik Adi sembari menghalau tubuh Mira dan mendorongnya menjauh sebelum bibir Mira berhasil menyentuh bibirnya. “Aku baru pulang bekerja seharian, aku lelah, dan sekarang aku mau mandi. Kalau kamu mau pulang, silahkan … tutup saja pintunya.” Kali ini, tanpa segan Adi menolaknya dengan tegas. Nada bicaranya pun sedikit dinaikkan agar Mira bisa menjaga sikapnya. Setelah meraih telepon genggamnya di atas meja, Adi segera meninggalkan Mira yang terpaku begitu saja. Walaupun tubuhnya sampai roboh hingga setengah berbaring di atas sofa, tapi Adi pastikan ia tak mendorongnya terlalu keras. Ia hanya tidak ingin Mira bertindak terlalu jauh. Bukan naif, tapi Adi hanya tidak ingin menodai pernikahannya dengan Dina. Apalagi, Mira bukanlah orang lain. Mira adalah sepupu Din

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN