My Destiny | 13

2009 Kata

Alex seenaknya memasuki kamar Rara, gadis itu sedang duduk di atas tempat tidur sambil membaca sebuah buku. Dalam hatinya, Rara mendesah kesal karena kelupaan mengunci pintu. Oh lupa, bukankah kunci kamarnya Alex yang menyimpan! Pria itu memang minta disentil ginjalnya biar agak sehat sedikit akalnya. Sungguh malas berurusan lagi, tapi Alex terus saja berada di dekatnya seperti ini. Mengganggu ketenangan. "Bisa kamu keluar? Kenapa senang banget menampakkan batang hidup di hadapanku?" Rara memicingkan mata tajam, wajahnya tak sedikit pun bersabahat. Memberengut penuh kekesalan. Alex duduk di sofa dekat jendela, menaikkan sebelah kakinya dengan posisi menyandar santai. Mendengar ucapan tidak sopan Rara padanya, Alex hanya mampu menaikkan sebelah alis. "Apa harus kulepas dulu batang hidungk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN