Bukannya menghina, tapi Aryan tahu Sofie sendiri juga dari keluarga yang biasa saja. Makanya dia kerja part time di kafe yang sama dengan Mara. Sekarang hanya karena dia hamil anak Farrel, dan yakin sebentar lagi akan jadi menantu keluarga Permana langsung bertingkah seenaknya. Lihat saja bagaimana nanti dia akan membalasnya.
“Nggak ada,” geleng Mara.
“Beb ….”
“Apa?” sahut Mara menyandar nyaman di pelukan bosnya.
“Pindah ya? Jangan tinggal di kost lagi. Mereka pasti akan terus mengganggumu.” usul Aryan.
“Nggak usah, saya sudah betah tinggal disitu. Lagi mau pindah ke mana? Kost saya kan jaraknya tidak terlalu jauh dari kampus. Teman-temannya juga baik semua kok,” tolaknya.
Aryan meremas lembut tangan Mara yang berada di genggamannya. Sebenarnya bukan cuma soal Farrel dan Sofie yang d
