Bab.19 Hari H

1828 Kata

Aryan benar-benar tidak habis pikir dengan sikap tenang Mara yang seolah tidak terjadi apapun, setelah memergoki pacar dan sahabatnya bermain api di belakangnya. Entah cerita seperti apa yang Farrel dan Sofie sudah karang, hingga bisa meyakinkan Mara kalau semua hanya sebuah kebetulan. Saking penasarannya, Aryan bahkan sampai bertanya Dila. Sayang, Mara juga tutup mulut soal itu. Hari ini adalah ulang tahun Mara. Sejak pagi Aryan diam-diam mengamati setiap gerak-gerik asistennya itu. Wajahnya biasa saja, tidak terlihat ceria meski nanti malam pacarnya akan menggelar pesta meriah untuk merayakannya. Sebaliknya, justru Aryan yang sudah tidak sabaran ingin memberikan kado spesial untuk bocah tengil itu. “Bapak nanti ingin makan siang apa?” tanya Mara saat mengantarkan puding buah yang Dila

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN