Bab.27 Ternyata Bukan Mimpi

2296 Kata

Mara mengernyip bangun dengan mata berat. Biarpun badannya sakit semua, tapi dia merasa tidak pernah tidur senyaman ini. Kamar yang luas, ranjang wangi dan empuk, juga selimut yang memberi kehangatan beda. Apalagi mimpinya semalam yang di luar nalar itu. Magang baru seminggu lebih sudah membuat otaknya tidak waras. Untung saja hanya mimpi. Mau ditaruh mana mukanya kalau sampai boss galak yang jadi fantasi di mimpinya itu tahu. Gila, Mara benar-benar merasa sudah gila. Dia menggeliat, namun tangan besar yang melingkar di pinggangnya itu membuat Mara kaget bukan main. Hilang sudah kantuknya berganti panik, karena yakin kali ini nyata bukan lagi mimpi. Dengan jantung berdebar kencang dia menoleh ke belakang untuk melihat siapa pria yang sedang memeluknya. “Pak Aryan!!” Mara terpekik kaget

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN