Bab.47 Malam Panas

2296 Kata

Sepanjang perjalanan pulang keduanya tampak bungkam. Bukan … Aryan sebenarnya berkali-kali mencoba mengajak Mara ngobrol, tapi gadis itu hanya menyahut seperlunya saja. Apa yang Aryan khawatirkan sepertinya benar-benar terjadi. Imbas kejadian tidak mengenakkan di bar tadi, Mara jadi senewen. “Beb … Baby!” Mara turun lebih dulu dari mobil dan bergegas masuk rumah tanpa mengindahkan panggilan Aryan. Mukanya merengut masam, entah bagaimana nanti Aryan harus membujuknya. Semua jadi keruh begini gara-gara tadi saat hendak pulang Mara pamit ke toilet sebentar. Aryan mana tahu kalau ternyata Steve masih di luar bar menunggunya. Begitu melihat Aryan keluar sendirian tanpa Mara, dia seperti mendapat angin segar untuk menghampiri mantannya itu. Masih belum menyerah merayunya untuk kembali denga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN