Leader 11 - Raja Edgar Delroy

1106 Kata
Leader 11 - Raja Edgar Delroy Kerajaan Delroy adalah kerajaan wilayah timur di negeri empat menara. Kerajaan ini di pimpin oleh raja Edgar Delroy. Kerajaan ini terkenal dengan kekuatan persenjataannya. Bahkan keempat kerjaan negeri empat menara. Mendapatkan suplai senjata dari kerajaan Delroy. Raja Edgar termasuk raja yang dermawan. Ia selalu mementingkan keselamatan dan memakmurkan rakyatnya, sama seperti raja Castillejo. Memang sudah selayaknya seorang raja mempunyai sikap yang dermawan yang mementingkan rakyatnya. Hari ini raja Edgar sedang memantau gudang persenjataan yang mereka miliki. Ternyata rakyatnya sangat menghormatinya. Raja Edgar memang kadang selalu terjun langsung dalam memantau produksi persenjataan. Namanya senjata, pasti harus sangat teliti dalam memproduksinya. Jangan sampai ada kesalahan. Karena kesalahan sedikit saja akibatnya fatal. Misalnya senjata yang gagal produksi. Jangan sampai di kirim ke wilayah lain. Efeknya malah akan merugikan dan berpengaruh dalam kerja sama antara kerajaan Delroy dan kerajaan yang merasa di rugi kan. Misal, kerajaan Delroy mengirim satu set senjata perang seperti Manjanik atau trebuchet. Kalau gagal produksi sudah di pastikan akan gagal juga saat di pakai perang. Entah saat di pakai akan meleset tembakannya. Atau malah tidak berfungsi sama sekali. Jadi sebelum di kirim, biasanya ada bagaian tim yang mencoba hasil pembuatan senjata tersebut. Manjanik atau trebuchet merupakan mesin pengepung, senjata yang digunakan untuk meruntuhkan dinding dengan cara melontarkan peluru batu. Dari manakah manjanik berasal? Manjanik merupakan jenis katapel tempur yang bekerja melalui tenaga yang ditimbulkan oleh pengimbang untuk melontarkan proyektil. Prinsip kerjanya berasal dari senjata umban tongkat. Bagian utama manjanik antara lain: tali umban, lengan pengumban, dan beban pengimbang. Mekanismenya seperti jungkat-jungkit, dengan tali umban dan beban pengimbang ditempatkan di ujung lengan pengumban secara berlawanan. Pada awalnya, tali umban yang memiliki kantung proyektil diisi dengan amunisi/proyektil. Tali ini ditarik ke bawah dan ujungnya ditempatkan di bagian bawah gandar/poros yang menyokong lengan pengumban, lalu tali pengumban ditahan oleh sebuah pemicu sementara beban pengimbang terangkat ke atas. Setelah melepaskan pemicu, beban pengimbang akan turun ke bawah sehingga tali dan lengan pengumban akan terangkat dan berputar secara vertikal, mengakibatkan kantung proyektil melepaskan amunisi dan melontarkannya ke arah target. "Bekerjalah dengan baik, agar kita punya hasil yang baik juga. Sejauh ini kerajaan Delroy telah mendapat kepercayaan dari berbagai kerajaan untuk membuat senjata yang mereka minta. Terus tingkatkan hasil kualitas senjata yang kita buat. Agar semakin banyak kerajaan yang mempercayakan senjata mereka untuk kita buat," ujar raja Edgar pada para pekerjanya. Mereka selalu di pantau oleh raja Edgar. Makanya semua senjata yang mereka buat selalu berkualitas. Karena sebelum di kirimkan pada pemesan. Raja Edgar selalu mengeceknya terlebih dahulu. Agar tidak ada yang rusak atau cacat. "Siap yang mulia raja," ujar para pekerja yang tengah sibuk membuat senjata. Sejauh ini teknik pembuatan senjata yang kerajaan Delroy punya belum ada yang bisa menandingi. Mereka selalu di depan. Bahkan tiga kerajaan di negeri empat menara saja mendapatkan suplai dari kerajaan Delroy. Raja Edgar terus mengelilingi para pekerja yang sedang membuat senjata. Rasanya, kalau kerja diawasi atasan memang tidak bebas. Karena selalu dipantau seharusnya mereka terus disiplin. Bukan merasa tidak enak. Malah senang di pantau, karena jika hasilnya memuaskan. Mereka tentu akan mendapatkan keuntungan juga dari raja Edgar. Raja Edgar sangat memperdulikan rakyatnya. Pastinya raja Edgar akan memberikan yang setimpal dengan apa yang telah pegawainya kerjakan. "Sedang membuat tombak? Ujungnya kurang runcing. Coba kamu runcingkan lagi," pinta raja Edgar. Dia memang melihat tombak yang dibuat pegawainya kurang runcing. Raja Edgar tidak langsung memarahi pegawainya. Namun, ia selalu meminta pegawainya untuk memperbaiki kesalahannya. Selama kesalahannya itu tidak fatal. Maka raja Edgar masih bisa mentoleransi kesalahannya. "Ampun yang mulia raja. Baik saya akan runcingkan lagi tombaknya," sesal sang pegawai. Raja Edgar datang seminggu dua kali ke tempat pembuatan senjata. Karena memang perkejaan bukan hanya memantau persenjataan. Dia juga perlu memantau tambang emas, hasil bumi dan lain sebagainya. Raja Edgar datang ke tempat pembuatan senjata setiap hari Selasa dan Jum'at. Biasanya pegawai akan terlihat sangat disiplin dan sangat rajin di dua hari itu. Tapi tidak menutup kemungkinan. Kadang juga raja Edgar datang tidak sesuai jadwal hari biasanya. Intinya mereka bisa menghasilkan persenjataan yang kuat. Karena ada raja yang terus mengawasi pekerjaan mereka. Raja Edgar menyudahi kegiatan memantaunya. Dia kembali berjalan menuju singgasana. Ternyata di sana sudah ada ratu Megan Haru bersama dayang-dayang istana. Ada apa sebetulnya? "Selamat ulang tahun pernikahan, yang mulia raja pasti lupa karena telalu sibuk memantau pembuatan senjata," ucap ratu Megan. Sebetulnya ratu Megan sedikit kecewa karena raja Edgar telalu memikirkan kualitas senjata. Dibandingkan ulang tahun pernikahannya. "Oh astaga. Apa ini ulang tahun pernikahan kita?" Tanya raja Edgar. "Ya, betul yang mulia. Sekarang sudah tepat pukul dua belas malam. Artinya sudah memasuki hari ulang tahun pernikahan kita yang ke tiga puluh tahun," sahut ratu Megan. Diusia pernikahan mereka yang sudah tiga puluh tahun. Mereka hanya di karuniai satu anak lelaki. Namanya pangeran Edward. Namun sayangnya, pangeran Edward tewas saat ikut perang melawan kerajaan Jargous. Gugurnya pangeran Edward membuat pukulan besar terhadap ratu Megan. Sampai sekarang ratu Megan belum bisa memberikan keturunan lagi. Belum ada penerus tahta kerajaan Delroy. Raja Edgar juga belum ada niat untuk mencari ratu baru untuk memberikan kerajaan Delroy seorang putra mahkota. Meskipun dengan banyak kesibukan, raja Edgar sangat setia mencintai ratu Megan sebagai istrinya. Raja Edgar bukan tipe orang yang dengan mudah mencari pasangan hidup. Kalau memang masalahnya di penerus tahta. Itu bisa mereka pikirkan bersama. "Maafkan aku istriku, baiklah sebagai permintaan maafan aku yang lupa hal ini. Besok kita adakan pesta sebagai hari jadi pernikahan kita yang ke tiga puluh tahun," ujar raja Edgar. "Terimakasih yang mulia," ratu Megan memeluk raja Edgar dengan erat. Dia begitu senang mendapatkan perlakuan yang baik dari raja Edgar. Ratu Megan tahu, raja Edgar sangat mencintainya. Kalau tidak, sudah sejak lama raja Edgar meninggalkan ratu Megan. Yang belum juga memberikan keturunan lagi untuk kerajaan Delroy. Setiap tahun, memang ratu Megan yang mengingatkan hari-hari penting. Seperti ulang tahun raja, hari jadi kerajaan Delroy. Ulang tahun ratu Megan, ulang tahun pangeran Edward. Dan lain sebagainya, sampai hari kematian pangeran Edward pun ratu Megan yang mengingatkan. Raja Edgar bukannya tidak ingat semua itu. Beberapa kali dia memang ingat. Namun, kadang terlupakan karena perkejaannya sebagai raja yang terlalu banyak. Raja Edgar bukan hanya memikirkan hari-hari penting itu saja. Ada persenjataan yang harus di pantau kualitasnya. Ada rakyat yang harus dipantau kemakmurannya. Dan ada juga tambang emas juga hasil bumi yang juga harus di pantau. Padahal di masing-masing sektor sudah ada yang memantaunya. Namun, rasanya bagi raja Edgar, ada yang kurang kalau tidak terjun langsung ke lapangan. Raja Edgar merasa bertanggung jawab atas semuanya. Jadi raja Edgar selalu mengeceknya agar tidak ada kesalahan. Beban yang dipikul oleh raja Edgar memang cukup banyak. Jadi wajar saja kalau dia melupakan hari-hari penting yang selalu ratu Megan ingat.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN