BTW II 10

1358 Kata

Rammon menatap bangga ke arah sang putra, Garel. "Nak,... terima kasih sayang. Daddy tak menyangka jika kau akan bertindak sejauh ini," takjub sang Daddy. Garel hanya tersenyum, melirik ke arah sang adik, Allard. "Aku hanya ingin menjalankan tugas ku Dad," ucapnya sok dewasa. Garel menatap ke arah Risa, yang kini terlihat masih memeluk erat tubuh Melisa. Gadis itu tersenyum di balik isakan sedihnya, menunduk.... menyembunyikan wajahnya yang terlihat memerah, meski warna merah itu di sebabkan oleh tangisannya. Bercampur malu. "Payah... kenapa kau menangis seperti bocah ha?" Sindir Garel, yang mana membuat Risa terdiam seketika. Menatap tajam kearah Garel, dengan mata sembabnya. "Kenapa kau selalu saja mengejekku," cemberutnya. Garel tersenyum, dan mencubit gemas kedua pipi gembil

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN