BTW 46

1619 Kata

Lara termenung di dalam kamarnya, menatap kosong kearah buku diary di hadapannya. Ia terus saja memikirkan ucapan Romi tempo hari, ada apa dengan dirinya? Kenapa pemuda itu selalu lewat dalam ingatannya?. Hingga ia tak menyadari adanya sang Ayah yang sedari tadi datang dan duduk manis di samping nya. "Putri ayah sedang memikirkan sesuatu hm?" Tutur pria tersebut, sontak mengejutkan gadis itu. "A...ah, Ayah, sejak kapan Ayah kemari?" Gugubnya karena ketahuan melamun. "Sejak tadi, apa yang membebani fikiran mu? Ceritakan pada Ayah," Lara kembali menegakkan tubuhnya, mencoba mencurahkan isi hati nya kepada sang Ayah. "Em....Yah,...! Aku....aku..---- Lara enggan untuk berbicara, sungguh ia sangat malu. "Ada apa? Katakan!" Pinta sang Ayah lembut. "Romi menyatakan cintanya kepada ku, a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN