Firman merebut surat itu dari tangan Alma, dia terkejut saat tahu jika benar Sania tengah hamil. Dia merasa kalau Sania telah membohongi dia. "Tidak mungkin, kamu pasti bohong. Dia tak mungkin anakku," bantah Firman. "Jangan membuat fitnah kamu!" bentak Firman. "Mas, aku gak bohong. Ini anak kamu, Mas," ucap Sania menangis di depan Firman dan Alma. "Aku harap kamu mau menikahi aku sebelum perutku membesar," kata Sania. "Aku tak akan mau mengakui anak itu," kata Firman. "Alma, kamu jangan percaya pada Sania. Dia pasti membohongi kita," kata Firman membela diri. "Selesaikan urusan kalian, Mas!" pinta Alma lalu pergi begitu saja. Di saat Alma sudah memberikan kesempatan kedua pada Firman justru Alma mengalami sakit hati lagi. Rasanya dia tak bisa bila harus dimadu. Namun, jika benar itu