"Nambah lagi yuk Mah." Sasya yang tengah mengelus rambut Tata yang sudah bergelung nyaman di pangkuannya refleks menoleh pada Gery. "Sinting ya Papah?" balas Sasya. "Banyak anak banyak rezeki. Papa (ayah Sasya) pasti juga seneng kalau banyak cucu." Sasya mencibir. "Gimana?" tanya ulang Gery, berharap sang istri berubah pikiran setelah ia beri sedikit alasan logis. "Iya." Gery yang sedang bersandar di kepala ranjang langsung menegak kan punggungnya terkejut. "Serius Ma!?" "Tapi Papa yang hamil ya? Mama nggak mau hamil, nggak mau ngelahirinnya juga. Ga enak, sakit." Gery mendelik. Bagaimana caranya ia bisa hamil? Istri nya benar benar hebat cara menolak nya. Sasya lalu bangkit setelah menyelimuti sang anak. "Ayo keluar." ajak Sasya pada Gery. Gery langsung mematikan lampu dan kelua
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari