Senja mulai tenggelam, langit pun perlahan-lahan menggelap. Gambaran di depan kedua mata Becca tampak begitu nyata. Orang-orang berlalu-lalang, berjalan sambil tertawa, ada yang membeli jajanan di pedagang kaki lima, para pengendara motor saling berlomba-lomba menyelip seolah mereka sedang berada di sirkuit. Dan masih banyak lagi ragam orang yang dilihat hari ini. Bibir Becca melengkung ke atas. Dia tersenyum melihat semua keramaian itu dari balik kaca pembatas antara kafe dan jalan raya. Kalau diingat-ingat, dia sudah lama sekali tidak melihat hiruk-pikuk kehidupan orang-orang di Bumi Pertiwi. Sementara Becca sibuk memerhatikan keadaan di luar sana, berbeda dengan Vanko yang asik memandangi wajah Becca. Dia seolah tidak merasa bosan walau terus-menerus melihat wajah manis kekasihnya. Va