Rapat

1359 Kata

“Thea, itu sungguh ide yang luar biasa bagus!” Gustav menjadi yang pertama memberika apresiasi berupa pujian setelah mendengarkan seluruh rangkaian rencana yang mengalir dari mulut Thea, pria paruh baya itu bersandar pada kursi di meja makannya sembari menatap Thea dengan sorot mata penuh dengan kekaguman. “Serius, tidak ada satu pun dari kami yang memiliki pemikiran seperti ini.” Sabtu siang, sesuai dengan rencana awalnya Gustav mengundang Arfan, Danuja dan tentu saja Thea untuk datang ke rumahnya. Teddy juga ikut dibawa oleh Thea karena tentu saja perempuan itu tidak akan bisa meninggalkan putranya sendirian. Sementara Dieter datang tanpa undangan mengingat dia adalah putra sulungnya dan bertugas menjadi orang yang mengantar jemput Thea sesuai acara rapat kecil-kecilan ini berakhir. Sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN