Selepas konsultasi mengenai Ana, beberapa hari kemudian Dieter kembali mendekati Thea. Perempuan itu sedang mulai disibukan oleh kegiatan menyusun brosur yang akan dibagiakn kepada para ibu yang akan datang di siang hari ini untuk acara mingguan klinik anak. “Sedang sibuk, Nona?”
Thea melirik dan mendapati Dieter di belakangnya. Perempuan itu tersenyum kecil. “Tidak juga, hanya melakukan sedikit persiapan. Kamu perlu bantuanku untuk sesuatu?” sahut Thea sambil memasukan brosur yang telah dia susun ke dalam dus kecil.
Dieter menggeleng. “Aku mampir kemari untuk memberitahumu bahwa aku sudah mendapatkan hasil foto rontgen milik Nyonya Ana.”
Thea langsung menghentikan kegiatannya, dia berdiri menghadap Dieter dan menatap pria itu lekat-lekat. “Oh ya? Bagaimana hasilnya?”
“Ada bukti pem
