Sebelah alis Yumi terangkat, agak terperangah mendengar sanggahan dari Thea. “Benarkah? Tadinya aku pikir kalian berdua itu pasangan. Soalnya dimataku kalian berdua tampak serasi.” Dieter tiba-tiba saja melangkah untuk mendekati Thea, pemuda itu memposisikan tubuhnya persis disebelahnya. “Nah, kamu dengar sendiri kan, Thea? Sudah banyak yang mengakui dan berasumsi bahwa kita berdua sangat cocok. Kenapa kamu tidak?” ujarnya pelan tetapi masih bisa didengar oleh Yumi yang hanya berjarak beberapa langkah saja dari mereka berdua. Thea menutup rapat mulutnya dan langsung membuang muka, berusaha sebisa mungkin mengabaikan rayuan yang Dieter lemparkan terhadapnya dengan suaranya yang lumayan menggoda. “Jadi sebenarnya kamu menyukai Nona ini, tapi dia tidak menyukaimu dan ini adalah jenis da