“Tidak!” Thea sendiri terkejut dengan jawaban yang keluar dari mulutnya. Dia tidak mengira akan sangat emosional mengutarakan pendapatnya. Dia menoleh pada Dieter, merasa sedikit khawatir bila pria itu tersinggung akan ucapannya. Tetapi, dari Dieternya sendiri dia tampak tidak terganggu akan hal itu. Sang dokter muda justru menatap ke arah putranya dengan cukup intens. Thea berbalik pada Teddy, dia mencoba menjelaskan kembali padanya agar kesalahpahaman ini dapat teratasi segera dan Teddy tidak lagi mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti barusan. “Teddy, Mommy ingatkan padamu bahwa kami hanyalah berteman. Bagaimana mungkin kamu bisa bertanya seperti itu kepada Mommy? Kami tidak berencana untuk menikah, lagipula—” “Apa kamu ingin aku menikah dengan Mommy-mu, Teddy?” pertanyaan lu