Tepat setelah Dieter menyelesaikan kalimatnya, terdengar suara ketukan dari luar. Kedua pria yang sedang berdiskusi tersebut langsung menoleh pada satu direksi yang sama. Pintu di buka secara perlahan, dan menampilkan sosok si perawat cantik, Thea. “Oh, maaf saya pikir ….” “Tidak apa-apa kok, Thea. Kamu tidak menyela apa-apa, malah bisa aku bilang kamu datang pada saat yang tepat.” Sebelah alis Thea terangkat mendengar kata-kata dari Dieter. Sebelum dia sempat bertanya Dieter sudah terlebih dahulu berdiri dari tempat duduknya, melangkah dan memposisikan diri agar dapat menarik Thea masuk ke dalam ruang prakter pria itu. “Ini dia calon kuat yang aku bicarakan tadi,” ujar Dieter pada Dr. Danuja yang menatap heran pada gerak-gerik Dieter. “Kurasa kamu terlalu—" kalimat Dr. Danuja te
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari