Dieter mengangkat dengan mudah bocah yang tertidur lelap di jok belakang mobilnya seolah dia sangat ringan. Dia membopong Teddy dengan Thea yang mengikuti. Kesunyian meliputi bahkan hingga sampai ke atas tepatnya dikediaman Thea. “Kamar tidurnya ada di sebelah sana ….” Thea memberi isyarat kepada Dieter dengan menunjuk satu buah pintu yang tertutup rapat. Dieter mendorong pintu yang terbuat dari kayu tersebut dengan bahunya hingga pintu tersebut terbuka lebar dan kemudian membaringkan Teddy di tempat tidur mungilnya. Thea langsung bergerak cekatan melepas sepatu putranya dan merapikan pakaiannya sebelum menutupi tubuh Teddy dengan selimut yang berbahan lembut, menjaga agar putra semata wayang tercinta berada dalam kondisi yang tetap hangat dan lelap. Setelah selesai dia segera menegaka