Rokok

1031 Kata
6. Rokok Hei, kemari kau Jeff, kita menunggu kopi di pagi hari ucap Paman joki, dengan tersenyum jeff langsung saja berjalan menuju kearah paman joki yang sedang duduk, kemudian perlahan Jeff duduk di depan Paman joki, dan tanpa ragu paman joki menghidupkan cerutu sebesar jempol tangannya, namun jeff yang melihatnya, kemudian membuang wajah melihat kearah disekitar yang tampak cuaca begitu sudah cukup terang. tak terasa jeff sudah melewati gelap waktu, yang sekarang sudah terlihat pukul 6 pagi. jeff, apa kau ingin ikut ke sungai? tanya, paman joki, dan jeff perlahan melihat ke Arahnya. sungai? oh, aku takut bertemu buaya. kau saja paman. jawab jeff, dan benar dia memang sudah malas di ajak paman jeff, pernah sebelumnya jeff beberapa kali di ajak pergi ke sungai yang luas dan lebar itu, saat menaki kapal motor kecil, di tengah muara buaya berdatangan mengerumuni kapal kecil yang mereka naiki. beruntung saat itu paman jeff melontarkan senapan ke udara yang membuat para buaya yang semula ingin mendekat pergi menjauh. yah, paman jeff tidak menembaki mereka, hanya berniat mengusirnya saja. Apa kau tega aku pergi sendiri? tanya paman joki terhadap jeff bernada lembut sekan merengek ingin jeff ikut dengannya. jeff tahu itu suatu trik meluluhkan hati jeff. sambil tertawa kecil lalu jeff menjawab. Bisa saja kau paman, baiklah, aku ikut. aku tidak ungkin membiarkan Alien bekeliaran di sungai sendiri. canda jeff menjawab expresi sang paman yang terlihat merengek. hahaha dasar Anak nakal. ucap paman joki. dan jeff pun tanpa ragu ikut tertawa. tawa mereka perlaha mereda. paman joki melihat ke Arah belakang jeff. lihat bibimu datang. kata paman jeff, dan jeff lalu melihat ke arah belaknga. pasti dia membawa menu special pagi ini. kata sang paman kembali, kemudian jeff kembali melihat ke Arah meja. dan terlihat satu batang cerutu sengaja di pasang di hadapan jeff dekat dari tangan kanannya yang dia letakkan di atas meja. jeff merasa curiga, dia melihat ke Arah cerutu dan juga perlahan melihat ke Arah paman, dan sang paman tersenyum, jeff sangat paham senyuman itu yang seperti sedang menyimpan sebuah rahasia. Apa ini? kata jeff, yang paham maksud sang paman terhadapnya. hisaplah. kau akan menyukainya. kata sang paman. dan jeff kaget, karea paman jeff tidak pernah sama sekali menawarkan cerutu kepadanya dan bahkan dia sangat melarang jeff menghisap cerutu maupun rokok kecil. Aku tidak pernah merokok paman. ucap jeff seakan sang paman sedang memancing jeff, apakah jeff pernah belajar merokok sebelumnya. hisaplah. kata paman jeff dan terdengar sekan memaksa jeff. dan masih saja jeff menolak, dengan menggelengkan kepala. terlihat paman jeff raut wajahnya mulai serius menatap wajah jeff, dan jeff tahu tatapan mata itu Adalah suatu kemarahan baginya. jeff menelan ludah, dia menunduk, dan dia harus menuruti perintah sang paman kepadanya. tangan kanannya mulai bergerak, dia meraih sebatang cerutu itu, kemudian dia membuka plastik transparan yang mengemas satu batang cerutu itu, lalu menyumpalkannya kedalam mulut. perlahan jeff meraih mancis yang tergeletak di Atas meja, lalu mulai menghidupkan mancis itu hingg tercipta api kecil. lalu api kecil itu ia dekatkan di ujung crutu yang masih tersumpal di mulutnya kemudian cerutu itu mulai terbakar. jeff menghisap cerutu itu, kemudian dia melepaskan cerutu dari mulutnya lalu mengepulkan Asap yang keluar dari mulutnya. Hahahah ! lihat expresimu, serius sekali, hahaha ! ucap paman joki sambil tertawa terbahak-bahak. dari tawanya ia medongak ke atas, seakan-akan paman joki sedang mengerjai jeff. Dasar kau Alien. kau mengerjaiku. bantah sedikit kesal jeff terhadap pamannya, dan masih paman jeff tertawa hingga terbatuk-batuk. WOW, Ada pembahasan seru di pagi ini. kata bibi Andien sambil meletakkan setumpuk wadah yang tidak terlalu besar yang di balut dengan kain bermototif kotak-kotak. kemudian perlahan bibi Andien atau bibi jeff duduk di samping sang paman, dia melihat tangan kanan jeff yang megang cerutu yang masih mengeluarkan Asap putih. Kau merokok jeff? tanya sang bibi kaget melihatnya. Aku di ajari paman, jawab jeff singkat. lalu bibi melihat ke Arah kanan melihat wajah sang paman yang tertawa kecil, lalu kembali melihat ke Arah jeff. Hm, dasar kau. ucap sang bibi kembali sambil membuka buntalan kain yang di ikat menyembul ke Atas dari wadah yang berada di atas meja. satu persatu dia mulai mengeluarkan isi dari wadah itu. berupa tremos berukuran sedang, tiga gelas berbahan metal, dan sepiring kue yang masih terlihat hangat dan segar. menu yang sangat special, Aku suka. kata Sang paman mengagumi apa yang di buat oleh istrinya, tangan kanan sang bibi mulai menuangkan satu persatu kopi panas dari tremos. tak seharusnya kau mengajari jeff merokok. kata sang bibi menyindir paman joki. jeff hanya terdiam. biarkan saja, jeff sudah dewasa, bisa kau lihat keponakanmu sudah pandai merokok. kata sang paman, dan jeff tampak malu-malu di lihat sang bibi. tangan kanan sang bibi meletakkan gelas yang berisi kopi di hadapan jeff dan joki. Jeff belum bekerja, tapi aku tidak melarang, itu hak dia untuk menikmati. kata sang bibi, terdengar seakan dia menyerah. Hahaha ! kau serius sekali Andien. biarkan saja jeff mengalir apa Adanya di kehidupan ini. kata sang paman. seakan-akan ucapannya sangat mendalam. tanpa ragu jeff kembli menghisap cerutu itu, kemudian dia meraih gelas yang berisi kopi panas lalu menyesapnya perlahan. kopimu sangat nikmat bibi, terimakasih. kata jeff sambil meletakkan gelas itu di atas meja. jeff tersenyum, paman joki dan sang bibi juga ikut tersenyum. kemudian jeff jembali berucap. aku sudah lama menjadi perokok, ya, paman pasti juga sudah lama mencurigaiku sebagai perokok, maafkan aku paman aku sembunyi darimu. kata jeff, dan sang paman hanya tersenyum lalu berkata. tak apa jeff, aku sudah tahu, meski kau belum bekerja, merokoklah, karena hal itu akan membuat kau berpikir dari mana kau akan mencari uang untuk kebutuhanmu setiap harinya. kata sang paman, dan terdengar ada filosofi yang terkandung dari maksud sang paman memintanya merokok. piir jeff Ada benarnya, setiap perokok pastinya Akan bersemangat bekerja mencari uang untuk membeli rokok di setiap harinya. cukup lama mereka membahas hal itu, kemudian obrolan berganti ke topik yang lain, dan juga Paman Joki da jeff Akan pergi menuju ke sebuah sungai yang banyak di huni monster Air dan juga predator jenis buaya yang sewaktu-waktu dapat menyerang mereka. pukul 10 pagi denga perlengkapan yang Ada, jeff dan paman joki pergi mengendarai roda dua yang sudah di modifikasi kuat menaiki bukit bahkan gunung menuju ke bibir sungai.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN