~ Sahabat itu bisa jadi obat untuk mengobati luka hati dan membantu mencari kelegaan dalam diri ~~
Aku benar-benar menyesali menuruti Andi datang dan harus mendengarkan lagu itu kembali yang mendadak jadi lagu yang tak kusukai. Tepat lagu berhenti aku berdiri dan langsung berbalik tanpa perlu menunggu Andi turun dari panggung, aku lebih baik meninggalkannya dahulu.
Tepat saat aku ada di pintu café, Andi langsung mencekal tanganku dan membuat badanku berbalik padanya.
"Ara, denger dulu." Ucap Andi dengan nafas agak tersengal.
"Buat apalagi, ga ada artinya kamu menyanyikan lagu itu, apa kamu pikir dengan nyanyi lagu itu aku bakal luluh sama kamu dan bisa menerima kamu? No, aku sudah bilang it's all over. So it's over. Tamat." Jeritku tak tahan dengan semua kegilaannya.
Aku meninggalkann
