~~ Mencari kebenaran bukan untuk menyesali masa lalu tapi untuk belajar menjadi lebih baik di masa depan ~~ Aku menundukkan kepalaku di meja, Ratna dan Astri mengusap punggungku pelan. Lama aku memikirkan dan memori sepuluh tahun itu berputar bagai film di otakku. Akhirnya aku mendongak dan menatap keduanya. “Salah mulutku kayanya deh sepuluh tahun lalu itu.” Helaan nafasku begitu berat. Mengalirlah ceritaku sampai dimana kalimat ajaib yang terakhir. Ratna dan Astri tampak menampilkan ekspresi macam-macam, tapi pada akhirnya sama juga denganku diakhiri dengan helaan nafas. “Aku rasa kamu perlu jujur sama dia Ra,” suara bijak Ratna dan Astri mengangguk setuju. “Iya aku rasa sampai sekarang hanya itu yang masih memungkinkan.” Balasku tapi jujur saja hatiku bener-bener gelisah dan tak