Berbagai pikiran buruk dan aneh lainnya berkelebat dalam kepalaku. Harus aku akui ini tindakan Rasyid yang abnormal sih menurutku. “Ga mungkin kan dia sengaja mau ketemu aku.” Lirihku dan Reno menoleh ke Loka.
“Cek pembaruan profil ini termasuk kepemilikan sahamnya juga.” Pinta Reno dan Loka langsung pergi.
“Kenapa kamu nanya sekarang?” tanya Reno kembali.
“Aku mau ketemu dia siang ini sama Andika, dan aku rasa aku tau siapa yang selama ini ngirimin aku bunga dan makanan.” Sahutku dan Reno langsung duduk di sebelahku.
“Sapa dia?” tanya Reno kepo maksimal.
“Rasyid.” Jawabku enteng.
“Cih,,ga tau malu banget dia, kan kamu udah mutusin pisah sama dia kenapa masih aja ngejar-ngejar.” Omel Reno.
“Putusin? Kita aja ga pernah pacaran,” protesku.
“Iya intinya kamu kan udah ga mau lagi uru
