"Ih, Kak Sam, awas tangannya!" Meisya tersungut seraya menyingkirkan lengan Samuel yang berada di atas tubuhnya, lelaki itu tidur telentang sambil merentangkan tangan dan kakinya hingga menindih tubuh Meisya. Ternyata Samuel memang tipe manusia yang tidak bisa diam dalam tidurnya, saat di kamarnya saja ia berulang kali memeluk bahkan menindih tubuh Meisya padahal ranjangnya sangat luas, apa lagi saat ini di ranjang yang sangat sempit itu. "Kak Sam!" Meisya melempar dengan kuat tangan Samuel yang kembali menindihnya, hal itu membuat Samuel terjaga. "Apa, sih, Sya!" sungut Samuel sambil mengucek matanya. "Kak Sam, tuh, nindih aku, berat tau!" jawab Meisya seraya meraba bibir atasnya yang terasa lebih tebal. "Kak, bibir aku kenapa?" gumam Meisya sambil menggaruk bibirnya yang terasa