Ares duduk di bangku taman, menatap Valora dengan tatapan penuh kekhawatiran. Valora terlihat sedih dan marah, sesuatu yang jarang terjadi pada wanita yang biasanya ceria dan penuh semangat itu. "Apa yang terjadi, Val?" tanya Ares dengan suara lembut. Valora menarik nafas dalam-dalam sebelum akhirnya menjawab, "Cindy, dia... dia mengaku sebagai kekasihmu, Ares. Dia bilang kalian berdua sedang menjalin hubungan." Ares terkejut mendengar kata-kata Valora. Dia segera menggelengkan kepala, "Tidak, Val. Itu tidak benar. Cindy hanya mencoba menciptakan masalah antara kita. Kau tahu betapa aku mencintaimu, bukan?" Valora menatap Ares dengan penuh keyakinan, "Aku tahu, Ares. Aku percaya padamu. Tapi, kenapa Cindy melakukan hal ini? Apa motifnya?" Ares menggenggam tangan Valora dengan lembut,