Tinggallah bersamaku

1485 Kata

"Pak Samudra …." Tanpa sadar nama itu keluar dari mulut Jingga. Kesadarannya mulai tak menentu. Bergerak gelisah di pangkuan pria ini. Ia berselimut hasrat. Samudra bahagia mendengarnya, hatinya berbunga. Ia semakin liar melumat bibir Jingga. Menghisap kuat dan menggigit-gigi pelan. Entah sejak kapan, kemeja pria itu sudah lolos dari tubuhnya. Samudra butuh ruang lebih luas untuk bercinta. Sofa bukan tempat yang nyaman terlebih punggung Jingga dalam keadaan terluka. Pria yang sudah mabuk gairah itu, menggendong Jingga, membawa ke kamar kosong yang ada di lantai satu tanpa melepas ciumannya. Samudra meletakkan pelan tubuh Jingga di atas ranjang lalu menarik pelan bibirnya untuk menarik napas. Ibu jarinya membelai bibir Jingga yang tampak merekah dan basah. Menatap lekat manik mata

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN