Fahri menelan air liurnya, kegembiraan yang tadi serasa melambungkan dirinya, seakan sirna seketika, berganti kecemasan, dan ketakutan. "Mas, ada apa sih?" Devira menggoyangkan lengan Fahri. Ia sungguh penasaran dengan apa yang ingin Fahri sampaikan. "Berjanjilah Vira, apapun yang akan aku katakan, tidak akan merubah perasaanmu padaku." "Ada apa sebenarnya?" Fahri menggenggam jemari Devira dengan erat. Dipejamkam matanya sesaat, lalu ia tarik napas sebanyaknya, baru ia hembuskan dengan perlahan saja. Devira menunggu dengan rasa penasaran yang luar biasa. Perlahan, meluncur dari sela kedua bibir Fahri, cerita sama seperti yang diceritakan Fahri pada papi Devira. Devira tidak sekalipun menyela, ia terlalu shock mendengarnya. Fahri sudah mengakhiri ceritanya, namun Devira masih dia