PART. 17

907 Kata

Fahri menjemput Devira, untuk pergi ke kantor. Mereka sepakat kalau Devira akan kembali bekerja di kantor Fahri. "Assalamuallaikum, Pi" Fahri mencium punggung tangan Zul, yang membukakan ia pintu. "Walaikum salam, masuklah. Papi pergi duluan ya," pamit Zul yang memang sudah siap untuk pergi bekerja. "Iya Pi, Vira di mana, Pi?" "Di dalam kamarnya, masuklah. Kamu sudah sarapan?" "Belum Pi," Fahri menggelengkan kepala. "Sarapan dulu, makanan tadi malam masih ada, sudah dipanaskan Devira." "Papi sudah sarapan?" "Sudah," jawab Zul. "Pagi sekali ke kantor, Pi? "Papi ingin mampir ke rumah Vita dulu, Papi pergi dulu ya, Assalamuallaikum." Pamit Zul. Fahri mencium punggung tangan Zul. "Walaikum salam, Pi." Fahri menatap mobil ayah mertuanya, sampai hilang dari pandangan. Lalu ia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN