Sesuai janji, Devira dan Bara ke luar untuk makan malam di sebuah restoran. Mereka duduk berhadapan, menunggu pesanan mereka datang. Devira mengedarkan pandangannya, dan tatapan menumbuk sosok-sosok yang ia kenal. Fahri bersama kedua orang tuanya, dan ada tiga orang lain bersama mereka. Seorang wanita muda, seorang wanita tua, dan seorang pria tua. "Vira," panggil Bara lembut. "Hmmm," Devira menatap Bara. "Kamu masih tidak yakin, kalau aku benar-benar mencintaimu?" "Aku percaya padamu Bara, tapi aku tidak bisa menerimamu, karena aku sendiri tidak yakin akan perasaanku padamu. Lebih baik aku jujurkan, dari pada aku menerimamu, tapi hatiku meragu. Jika takdir kita memang untuk bersama, siapa yang bisa menghalanginya, iyakan?" "Hhhh, tidak apalah, tapi kamu jangan menghindariku ya. Te