Perasaan Tio

1597 Kata

Beberapa hari ini Fadlan lebih banyak menghabiskan waktu bersama sepupu, saudara sekaligus sahabatnya. Yah, dari pada ia galau tak karuan. Papi dan Mami sampai pusing melihatnya. Karena kerjaannya hanya mengecek ponsel sekedar menunggu balasan pesan dari gadis itu. Jika di rumah sakit, ditambah omelan sana-sini kalau tak ada yang sesuai perintahnya. “Payah lo!” seru Fadli gegara ia dan Regan kalah tanding futsal melawan saudara kembarnya dan Fahri sedangkan Wira cuma menjadi wasit. Kalau ia ikut, perlawanannya tidak imbang. Lagi pula Wira memang tak jago olahraga dan tak ada yang mau menjadi partner-nya. Hahaha! Fadlan sih tersenyum penuh kebanggan. Maklum, efek setelah pesannya dibalas. gebetan memang bikin semangat melakukan apapun. Jadi terima saja kekalahan itu. Kini ia sudah duduk

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN