BAB 14. SAKIT JIWA?

1160 Kata

Ahmad terpaku menatap sosok istrinya yang terikat kedua tangannya di sisi ranjang. Sesaat setelah mengunjungi Nesya di kantor polisi, Ahmad masih berkendara menuju tempat kontrakannya. Saat itulah ponselnya berdering, memaksanya menepikan motornya. "Assalamu'alaikum," sapa Ahmad kala dia menekan tombol hijau. "Waalaikum salam, maaf... Dengan bapak Ahmad?" "Iya saya." "Istri bapak mengalami depresi pak. Tadi selepas bapak pergi. Ibu membenturkan kepalanya hingga berdarah. Makanya kami merujuk istri bapak ke rumah sakit jiwa." Deg. Jantung Ahmad bertalu dengan kencang. Dadanya berombak-ombak. Pikirannya mendadak buntu. "Ma-maksud bapak apa ya? Tadi istri saya baik-baik saja," sanggah Ahmad menolak percaya. Sosok Nesya yang keras kepala melintas dalam ingatannya. "Bapak bisa mengunj

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN