18. Surat Tanpa Nama

862 Kata

Laura berlari menaiki anak tangga menuju roof top sekolah. Tangannya membawa paperbag kecil. Sesampainya disana matanya tertuju pada Arka yang duduk diatas bangku sambil memainkan gitar. Laura berjalan kearah cowok itu. Ingin rasanya waktu berhenti agar ia bisa memandang cowok itu lebih lama. "Nih. " Laura menyodorkan paper bag. Arka menghentikan petikan gitarnya lalu mendongak. "Apa ini?" "Bom." Celetuk Laura. "Waahhh... Serem. Kamu mau ledakin aku? Takuuttt.. " Arka pura-pura memasang wajah takut. Laura menahan senyumnya melihat tingkah Arka. "Iya, biar kamu meledak sekalian. " Lanjut Laura. "Nih, mau nggak? Kalau nggak mau aku bawa balik saja." "Eh, jangan. " Cegah Arka yang cepat-cepat mengambil paperbag dari tangan Laura lalu melihat isinya. "Waaahh... Kue. Makasih, ya. "

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN