Kira menghampiri seorang pria berambut cepak yang berdiri di depan ruang UGD. Kalila yang sepertinya sudah mengenal lelaki itu langsung menggenggam tangannya dan bertanya perihal keadaan ayahnya. "Papa Kalila baru selesai dirawat. Dokter sedang lihat dulu keadaannya. Tunggu sebentar, ya?" Kalila mengangguk kecil. Lantas lelaki itu beralih pada Kira. Tatapan hangatnya lantas membuat Kira tahu bahwa orang di depannya ini adalah orang baik. "Saya Fadi, penyidik yang bekerja dengan Pak Brian," kata lelaki itu—Fadi—memperkenalkan diri terlebih dahulu. "Keadaannya tidak begitu buruk. Tapi juga tidak baik." "Saya Kira. Wali kelas Kalila sekaligus teman Brian." Kira tersenyum sopan, amat tipis. Sebab jangankan untuk tersenyum, mengeluarkan suara saja rasanya sangat enggan. Pikirannya tak fokus