Brian memperhatikan bagaimana Kira duduk tenang di kursinya. Sedang mata perempuan itu berjelajah menatap sekeliling kafe dengan binar hangat. Sesekali, senyumnya terbit entah untuk alasan apa. Dia, dengan caranya sendiri menilai suatu kehidupan dengan sudut pandang yang berbeda. Hal itu membuat Brian terkadang iri dan kagum di saat yang sama. Wanita mungil itu, tidak serapuh kelihatannya. Tapi juga tidak terlalu kuat selayaknya yang selalu dia tunjukkan. Ketika akhirnya netra Kira tertuju padanya, Brian menunjukkan senyuman tipis. Lantas keduanya terkekeh setelah lima detik saling menatap dalam diam. "Semalam tidur nyenyak?" tanya Kira, memulai pembicaraan santai mereka. "Seperti yang Anda lihat, Bu Kira. Mata panda saya berkurang," balas Brian disisipi canda. "Baguslah. Ocehan unfaed