Malam itu rumah mbok Rum dikejutkan oleh ketukan pintu, Zain yang selalu bersiaga yang membuka pintu dan melihat wajah panik Haki. Tanpa menghiraukan derasnya hujan yang masih membasahi bajunya, Haki langung mengatakan perihal kedatangannya itu, dia tidak mau membuang waktu untuk masuk ke dalam rumah mbok Rum dan berganti pakaian. “Zain, kalian harus segera pindah lagi,” yang dimaksud kalian oleh Haki ialah Zain, Arga serta mbok Rum. Zain seketika paham dengan perkataan Haki. Zain langsung menarik Haki masuk dalam rumah, dan mengunci pintu, “kamu harus ke Korea terlebih dahulu, untuk sementara biar aku yang jagain mbok Rum dan Arga.” “Aku tidak bisa meninggalkan Arga,” jawab Zain dengan tegas, seketika Haki menatap Zain dengan sinis “Apa Kiara sudah tidak lagi penting bagimu?” pertanya
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari