"Untuk apa, Dok. Takutnya orang tuanya semena-mena, padahal awalnya saya berpikiran kalau mereka ke sini, akan terang-terangan masalah biaya jika tak mampu. Tapi malah responnya begitu, biar semua urusan anak itu saya yang nanggung. Kalau ada yang cari data anak ini mohon jangan di beri," ujar Pak Aska. "Baik, Pak," ujar dokter. Kemudian dokter segera pergi, sedangkan Pak Aska kembali ke kamarnya Nadin. Pak Aska membuka pintu dan Bu Dian menatapnya dengan lekat. "Kenapa, Pa?" tanya Bu Dian. "Papa, pesan online, Ma," jawab Pak Aska. Sembari menunggu, akhirnya Pak Aska jujur perihal biaya yang ia keluarkan untuk membantu Zain. Awalnya Bu Dian bingung, sebenarnya siapa si Zain itu? "Zain itu siapa, Pa?" tanya Bu Dian. "Oh iya, lupa bilang. Zain adalah remaja yang tadi minta tolong di k