Bab 19. Sikap Candra

1137 Kata

Mulai hari itu, beberapa hari kedepannya Nadin mencoba menyimpan kenangannya bersama si Candra. Dia bertekad untuk mengubur dalam-dalam kenangan itu, demi menghargai kedua orang tuanya. Walaupun terkadang terbayang dan selalu terlintas di ingatan, dia mencoba menguatkan hatinya. Dan semenjak hari itu, dia tak pernah lagi mencoba untuk mencari tahu siapa anak penjual penyetan, yang menurut dia adalah si Candra. *** Tepat hari ini, Nadin kembali masuk sekolah seperti biasa. Namun, dia saat ini tak boleh menaiki sepeda lagi, sebab mama dan papanya masih merasa khawatir kepadanya. Nadin diantar sopir barunya, yang mana beliau adalah suami dari Bu Lastri. "Ayo, Neng. Panggil saja saya Pak Diman." Pak Diman membukakan pintu mobil untuk Nadin. Nadin tersenyum sembari menganggukkan kepalanya,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN