Situasi Berbahaya

1027 Kata
Fella menyeringai, tampak senang melihat pemandangan yang terpampang nyata di hadapannya. Dia berhasil menyusup masuk ke mansion mewah itu dengan mulus tanpa hambatan apa pun karena sang pemilik mansion tampaknya sedang tak ada di tempat. Dengan leluasa Fella bisa masuk ke ruangan mana pun yang ingin dia datangi dan saat ini Fella tengah berada di dalam sebuah ruangan di mana banyak barang-barang antik diletakkan di sana. Hanya dengan melihatnya sekilas, Fella sudah bisa menduga harga barang-barang itu sangat tinggi jika dijual. "Huh, tidak salah aku memilih mansion ini sebagai target kami malam ini. Ternyata pemiliknya memang seorang jutawan kaya raya. Lihat saja, dia mengoleksi barang-barang antik dan mahal begini. Ck, beruntung sekali aku menemukan ruangan harta karun ini. Baiklah, aku akan mengambil yang sekiranya tidak sulit untuk aku bawa." Fella pun mulai melihat-lihat barang antik di ruangan itu, berniat akan mengambil beberapa yang tidak sulit untuk dibawa karena ukurannya yang cukup kecil. Fella yakin Diego pasti akan senang dan takjub melihat hasil curian mereka malam ini, apalagi jika barang-barang yang mereka curi akan menghasilkan banyak uang saat dijual nanti. Hah, Fella rasanya sudah tidak sabar untuk menikmati hasil curiannya malam ini. Sepertinya keinginan untuk berlibur santai berdua dengan sang kekasih akan bisa terwujud sebentar lagi. Dengan sangat lihai dan cekatan, Fella memilih beberapa benda yang mudah dia bawa keluar. Namun, saat dia fokus memilih benda yang akan dia curi itu, sebuah suara mengganggunya. Suara berasal dari earphone yang terpasang di telinganya. Tentu Fella tahu bahwa Diego sedang menghubunginya. "Ya, Diego, kenapa? Coba tebak aku sedang di mana? Aku menemukan ruangan harta karun. Luar biasa, di sini banyak barang antik yang mewah dan berharga fantastis. Aku sedang memilih barang yang bisa aku bawa keluar dan harganya tinggi saat kita jual nanti. Kita panen besar, Sayang. Sudah kuduga pilihanku tepat karena sudah memilih mansion ini sebagai target kita malam ini." Fella terus berceloteh dengan riang dan heboh, tak memberikan kesempatan pada Diego untuk berbicara padahal mungkin pria itu akan memberikan informasi penting pada Fella sehingga menghubunginya seperti ini. "Fel, dengarkan aku. Cepat kau keluar dari mansion itu sekarang juga." Akhirnya suara Diego terdengar mengalun di alat yang dipasang di telinga Fella. "Ck, sabar sebentar. Aku masih memilih beberapa barang yang bisa aku bawa keluar. Di sini kebanyakan barangnya berukuran besar." "Sudah tinggalkan saja barang-barang itu, kau harus keluar dari mansion itu sekarang juga." Fella mengernyitkan dahi, heran tentu saja karena Diego tiba-tiba menyuruhnya untuk keluar dari rumah target padahal belum ada benda yang berhasil dicurinya. Durasi waktu untuk aksi mereka juga seharusnya masih panjang karena Fella yakin sekali dirinya baru sekitar 15 menit berada di dalam mansion itu. "Mana bisa aku keluar sekarang di saat aku sudah menemukan ruangan harta karun begini. Kau ini kenapa? Tumben sekali tidak sabaran begini." "Jangan banyak bicara. Cepat kau keluar dari mansion itu sekarang juga, Fel." Fella memutar bola mata. "Tidak, sebelum aku berhasil mencuri beberapa benda berharga di sini. Kau tunggu saja, sebentar lagi aku keluar." "Jangan membuang waktu lagi, Fel. Kondisinya sangat berbahaya karena …" Namun, ucapan Diego yang masih menggantung itu tak ada kelanjutannya karena suara Diego tiba-tiba menghilang, penyebabnya karena Fella mematikan earphone miliknya. Dia tak ingin konsentrasinya terganggu oleh kecerewetan Diego yang terus menyuruhnya keluar dari mansion padahal aksi pencuriannya belum selesai. "Huh, Diego kenapa? Tidak biasanya dia cerewet begitu. Mana mungkin aku keluar dari mansion sekarang di saat aku sudah menemukan ruangan harta karun seperti ini." Mengabaikan perintah Diego, Fella melanjutkan kegiatannya yang sedang memilih barang-barang yang akan dia curi di ruangan itu. Namun, lagi-lagi gangguan terjadi ketika tiba-tiba lampu dalam ruangan yang awalnya mati sehingga Fella harus menggunakan senter sebagai penerangan, kini tiba-tiba menyala. Ruangan yang awalnya gelap gulita seketika berubah menjadi terang benderang. Fella terkejut bukan main. "Kenapa lampu ruangan ini tiba-tiba menyala?" Terutama saat mendengar suara langkah kaki dari luar yang berjalan mendekati ruangan di mana Fella berada, wanita itu semakin panik dibuatnya. "Sial, jangan-jangan ini alasan Diego menyuruhku keluar secepatnya dari mansion ini, karena pemilik mansion sepertinya sudah kembali. Ck, harusnya tadi aku mendengarkan perkataan Diego sampai selesai. Huh, bodoh sekali aku ini padahal tidak mungkin Diego sampai menghubungiku jika semuanya aman terkendali." Fella menggerutu, merutuki kebodohannya yang terlalu tergiur melihat semua barang mewah di depannya sehingga dia mengabaikan perintah Diego yang tentunya demi kebaikan dirinya. Menyadari situasi akan jadi berbahaya jika dia sampai tertangkap basah, Fella berniat melarikan diri. Sebelum pemilik suara langkah kaki yang mendekat itu masuk ke dalam ruangan, Fella pun berniat melompat dari jendela karena tak mungkin dia melarikan diri melalui pintu atau dia akan berpapasan dengan sang pemilik suara langkah kaki tadi. Fella berlari ke arah jendela, dia mengintip situasi di luar mansion melalui tirai jendela yang dia singkapkan. Di detik berikutnya Fella hanya bisa terbelalak melihat keramaian di luar mansion karena banyak mobil mewah yang terparkir rapi. Yang lebih menegangkan karena banyak pria bertubuh besar, kekar dan atletis mengenakan jas serba hitam, berdiri seolah sedang berjaga di depan mansion dan di depan gerbang. Mereka terlihat seperti bodyguard yang bertugas menjaga keamanan mansion ini. "Sial, ternyata pemilik mansion ini memang sekaya itu, bodyguard-nya banyak sekali. Siapa pemilik mansion ini sebenarnya?" Sadar dia tak bisa melarikan diri keluar ruangan karena akan berakhir tertangkap para bodyguard itu, Fella pun memilih mencari tempat persembunyian di dalam ruangan. Bola mata Fella bergulir ke sekeliling ruangan untuk mencari tempat bersembunyi. Semakin panik saat suara langkah kaki itu semakin mendekat dan mendekat. Sepertinya sang pemilik mansion memang berniat masuk ke dalam ruangan tempat Fella berada. "Sial, apa yang harus aku lakukan sekarang? Jika begini terus, aku pasti tertangkap." Fella terus bergerak dari tempatnya berdiri, tidak mungkin hanya diam mematung tanpa melakukan apa pun di saat dirinya menyadari sedang berada dalam bahaya. Bagaimana pun caranya dia harus selamat dan menemukan tempat persembunyian yang aman. Namun, yang menjadi pertanyaannya ... apakah Fella akan berhasil menemukan tempat yang aman untuk bersembunyi di ruangan itu mengingat sang pemilik mansion tentunya sudah hafal betul setiap sudut di dalam ruangan? Fella panik dan salah tingkah karena belum menemukan tempat yang cocok dan aman untuk bersembunyi. Entah akan jadi bagaimana nasib Fella setelah ini mengingat sang pemilik mansion merupakan Oliviero Luigi Romanov … sang bos mafia yang sangat terkenal dengan kekejamannya?
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN